Kata
ini menjadi kunci dalam dunia pendidikan. Makna penting kompetensi
dalam dunia pendidikan didasarkan atas pertimbangan rasional, bahwa
proses pembelajaran merupakan proses yang rumit dan kompleks. Ada
beragam aspek yang saling berkaitan dan mempengaruhi berhasil atau
gagalnya kegiatan pembelajaran.
Kompetensi
merupakan peleburan dari pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu),
dan keterampilan (daya pisik) yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan.
Dengan kata lain, kompetensi merupakan perpaduan dari penguasaan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaan.
Berdasarkan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV
Pasal 10 menyebutkan ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru,
yaitu Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi
Profesional, dan Kompetensi Sosial. Keempat kompetensi tersebut harus
dimiliki oleh guru, diminta ataupun tidak, mereka harus melakukannya
secara tulus. Keempat kompetensi tersebut tidak berdiri sendiri,
melainkan saling berhubungan dan saling mempengaruhi, serta saling
mendasari satu sama lain. Dalam tulisan ini, penulis tidak membahas
keseluruhan dari kompetensi-kompetensi tersebut, penulis hanya akan
membahas satu kompetensi saja, yaitu kompetensi kepribadian, sesuai
dengan ruang lingkup penelitian yang telah penulis teliti.
Berangkat dari
keyakinan adanya perubahan status guru menjadi tenaga profesional, dan
apresiasi lingkungan yang tinggi, tentu saja kompetensi merupakan
langkah penting yang perlu ditingkatkan. Kompetensi intelektual
merupakan berbagai perangkat pengetahuan dalam diri individu yang
diperlukan untuk menunjang berbagai aspek unjuk kerja sebagai guru
profesional. Sedangkan kompetensi fisik dan individu, berkaitan erat
dengan perangkat perilaku yang berhubungan dengan kemampuan individu
dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukan
transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri.
Pengertian kepribadian
Zakiah daradjat
berpendapat bahwa faktor terpenting bagi seorang guru adalah
kepribadiannya. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia
menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi peserta didiknya, ataukah
akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan peserta didik,
terutama bagi peserta didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan
mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).
Istilah
kepribadian dalam ilmu psikologi mempunyai pengertian sifat hakiki yang
tercermin pada sikap seseorang. Kata kepribadian diambil dari terjemahan
kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu personality. Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Ngainun Naim bahwa kata personality mempunyai pengertian sebagai sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dari orang lain.
Kata kepribadian
dalam prakteknya ternyata mengandung pengertian yang kompleks. Hal ini
terlihat dari para ahli psikologi untuk merumuskan definisi tentang
kepribadian secara tepat, jelas, dan mudah dimengerti, antara satu
psikolog dengan psikolog lain memiliki definisi yang berbeda-beda.
Dalam hal ini
Zakiah Daradjat memberikan solusi, bahwa sebaiknya memandang kepribadian
itu dari segi integritasnya. Sebab kepribadian terpadu itu akan dapat
menghadapi segala persoalan dengan wajar dan sehat, karena segala unsur
dalam pribadinya bekerja seimbang dan serasi. Pikirannya mampu bekerja
dengan tenang, setiap masalah dapat dihadapi secara obyektif, artinya
tidak dikaitkan dengan prasangka atau emosi yang tidak menyenangkan.
Beberapa
definisi tentang kepribadian yang dikutip oleh Ngainun Naim di antaranya
menurut Gordon W. Allport bahwa kepribadian merupakan organisasi
dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya
yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Sedangkan
menurut Witherington kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku
seseorang yang diintegrasikan sebagaimana yang tampak pada orang lain.
Menurutnya kepribadian tersebut bukan hanya yang melekat pada diri
seseorang, tetapi lebih merupakan hasil dari suatu pertumbuhan yang lama
dalam suatu lingkungan kultural.
Menurut Zakiah
Daradjat, bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak (maknawi),
sukar dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah
penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya
dalam tindakan, ucapan, cara bergaul, baik yang ringan maupun yang
berat.
Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian (1) mantap dan stabil
yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma
sosial, dan etika yang berlaku, dan bangga sebagai guru; (2) dewasa,
yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan
memiliki etos kerja sebagai guru; (3) arif dan bijaksana, yaitu perilaku
yang menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak, menampilkan
tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan
masyarakat; (4) berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga
berpengaruh positif terhadap peserta didik; dan (5) memiliki akhlak
mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik,
bertindak sesuai norma religious, jujur, ikhlas, dan suka menolong.
Nilai kompetensi kepribadian dapat digunakan sebagai sumber kekuatan,
inspirasi, motivasi, dan inovasi bagi peserta didik.
Kepribadian guru
dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi minat belajar peserta
didik terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru. Peserta didik akan
merasa senang mengikuti pembelajaran jika gurunya menyenangkan. Suasana
menyenangkan yang dirasakan oleh peserta didik akan memperlancar proses
pembelajaran, hal tersebut memberi andil yang sangat besar terhadap
tercapainya tujuan pembelajaran pada khususnya, dan keberhasilan
pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu, menumbuhkan minat peserta
didik dalam pembelajaran adalah suatu keputusan yang sangat penting dan
tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar