Di
sebuah gunung yang sentiasa diselimuti salju yang terletak di Timur
Turki, tersembunyi sebuah misteri "berharga" yang berusia lebih dari
5.000 tahun. Peninggalan sejarah yang maha berharga itu bukan saja
menarik minat para pengkaji sejarah saja, namun pihak penyelidik US
seperti CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh
ini CIA telah menggunakan satelit dan pesawat 'Stealth' utk mengambil
gambar objek yang terdampar di puncak gunung tersebut.
Gambar2
itu telah menjadi "rahasia besar" dan tersimpan rapi dengan kawalan
yang ketat bersama dengan "rahasia2" penting yang lain di Pentagon.
Sudah beratus2 orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yang kerap
dijuluki juga sebagai "Gunung Kesengsaraan" atau dengan nama peta-nya
yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa2 orang saja yang berhasil
menaklukannya. Sebagian lagi selebihnya hanyalah menambah deretan
panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya.
Hingga
hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yang dapat sampai ke puncak
Mt. Ararat sekaligus dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri sebuah
artifak yang 'maha berharga' tersimpan abadi dipuncaknya.
Lalu apakah sebenarnya artifak "maha berharga" yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Ararat itu?
Yup,
menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artifak
dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah
Ark (Perahu/Bahtera Nabi Nuh)!
Seperti
yang kita ketahui bahwa The Great Pyramid of Giza, Mesir telah terkubur
didalam tanah selama kurang lebih 2.000 tahun lamanya sebelum ditemukan
dan dilakukan penggalian terhadapnya.
Begitu
pula halnya dengan The Great Noah Ark, sebelum terjadinya sebuah gempa
bumi hebat yang melanda daerah itu pada 2 Mei 1988 silam, artifak
tersebut tertimbun di bawah salju hampir selama 5.000 tahun lamanya
tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia
besar didalamnya.
Zaman
Nabi Nuh AS dulu tidaklah seprimitif yang kita semua bayangkan. Pada
hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa
itu. Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para
Pengkaji dan Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan
artifak batu baterai elektrik purba yang digunakan utk menyadurkan
logam. Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman
Nabi Noah/Nuh telah mengenal listrik.
Mengikut
perkiraan para ahli, Nabi Noah AS kira-kira memulai membangun
bahteranya pada tahun 2465 B.C. dan hujan lebat baru turun dan mengguyur
bumi selama bertahun-tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah
maha dasyat yang rata-rata dapat mengakhiri sebagian populasi manusia
dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C.
Rupa bentuk dari The Great
Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa
kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yang pernah
melihat langsung "Noah Ark" di puncak Mt. Ararat serta beberapa image
yang diambil dari pemotretan udara, The Great Noah Ark memang merupakan
sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh. Konstruksi
utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yang memang
sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah.
Pengukuran
obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari
bahtera kurang lebih 500 kaki, lebar 83 kaki, dan tinggi 50 kaki. Ada
juga Para Pengkaji berpendapat, "Noah Ark" berukuran lebih luas dari
sebuah lapangan sepak bola. Luas pada bagian dalamnnya cukup untuk
menampung ratusan ribu manusia. Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat
lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai
pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.
Totalnya,
terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai
species yang ikut menaiki bahtera ini. Mengikuti kajian dari Dr.
Whitcomb, kira2 terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung,
6.300 jenis reptilia, 2.500 jenis amfibia yang menaiki The Great Noah
Ark tersebut, sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran
yang dibawanya. Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan
mungkin mencapai kurang lebih 24.300 ton.
Di sekitar obyek tersebut,
juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti
percaya bahwa batu tersebut adalah "drogue-stones", di mana pada zaman
dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk
menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang
tidak lazim pada level "iron oxide" atau seperti molekul baja. Struktur
baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis "vessel" ini
telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur
dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak
pendaratan perahu Nuh.
Beberapa sarjana berpendapat
bahwa kemungkinan besar 'Noah Ark' ini dibangun disebuah tempat bernama
Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yang terletak di selatan Iraq. Jika ia
dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey,
kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang
lebih 520 Km.
Mount
Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung, ia adalah sebuah gunung
yang unik. Diantara salah satu keunikan yang terdapat pada gunung ini
ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak
gunung itu. Mt. Ararat ini ialah salah satu gunung yang mempunyai puncak
yang terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak
tertinggi di Turki yaitu setinggi 16.984 kaki dari permukaan air laut.
Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12.806 kaki. Jika kita berhasil
menaklukkan puncak besarnya, kita dapat melihat 3 wilayah negara dari
atasnya, yaitu "Russia, Iran, dan Turkey".
Sebuah
"batu nisan" yang didakwa kepunyaan nabi Nuh AS telah dijumpai di Mt.
Lebanon di Syria. Batu nisan itu panjangnya berukuran 120 kaki.
Pada tahun 1917, Maharaja
Russia Tsar Nicholas II mengirim sejumlah 150 orang pakar dari berbagai
bidang yang terdiri dari scientist, arkeolog dan tentara untuk melakukan
penyelidikan terhadap The Great Noah Ark tersebut.
Setelah
sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala
kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu
Nuh tersebut. Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak
mungkin. Mereka mencoba mengukur panjang perahu Noah dan didapati
berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian
lainnya tenggelam di dalam salju.
Hasil
dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau diserahkan kepada Tsar,
malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu ke tangan kaisar,
Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke
tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum
diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau dimusnahkan.